wartaapa-Sudah cukup lama porsi kesenian teater di Kabupaten Tuban tidak menjangkau segmentasi anak usia Sekolah Dasar (SD). Bahkan, saat ini anak-anak lebih senang memainkan gawai daripada memainkan sebuah peran.
Menyikapi kondisi ini, seorang pelaku teater asal Tuban, Arifin mencoba membangkitkan dan memopulerkan kembali bidang seni peran tersebut di kalangan anak-anak.
Pergerakan Arifin dimulai dari SDN Latsari Tuban dengan mengajak para siswa untuk bermain teater pada kegiatan ekstra kurikuler di sekolah mereka. Cukup banyak anak-anak yang berminat dalam bidang ini dan begitu bersemangat selama sesi latihan berlangsung.
Ipien, demikian Arifin kerap disapa mengatakan, awalnya ia terinspirasi dari kondisi geliat teater di Tuban yang terasa monoton didominasi oleh remaja, sementara dulu di tahun 1990-an bidang seni peran ini cukup populer di kalangan anak-anak.
Seperti yang dilansir tubankab.go.id, dengan landasan kurikulum merdeka belajar sebagai pijakan pergerakannya, Ipien terpacu untuk mengakrabkan seni peran pada anak-anak. Tujuan utamanya adalah untuk mengalihkan kebiasaan anak bermain gawai dengan permainan olah tubuh yang ada dalam teater.
“Kecanduan bermain gawai belakangan ini semakin meresahkan, bahkan kasus yang baru-baru ini hangat diperbincangkan adalah tentang seorang anak yang terlilit hutang akibat judi online sebagai dampak negatif dari kecanduan bermain HP,” ujar Ipien saat ditemui di SDN Latsari, Rabu (23/11).
Selain dampak positif tersebut, terang Ipien, prioritas pada teater anak adalah untuk memunculkan kembali geliat teater di kalangan anak-anak usia SD. Karena Kabupaten Tuban masih menyimpan banyak sekali potensi untuk dikembangkan termasuk salah satunya adalah teater anak.
“Teater anak secara nasional sudah umum dan berkembang cukup baik, tapi di Tuban masih belum terlalu banyak dikembangkan. Baru SDN Latsari yang pertama, dan support dari pihak sekolah juga sangat baik,” tandasnya. Ipien berharap, teater anak ini bisa berkembang di sekolah-sekolah lain dan kembali bermunculan potensi-potensi pemain teater baru yang bisa meramaikan dunia seni peran di masa mendatang. (set)