wartaapa.com-Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), didukung Tim BHR (Badan Hisab Rukyat) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jatim, dan Tim BHR Kabupaten Tuban serta Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur mengadakan Rukyat Syafaq dan Fajar Shodiq, di Pantai Boom Kabupaten Tuban, Minggu (13/06) petang.
“Kegiatan ini perlu dilakukan untuk menentukan jadwal salat secara tepat. Sebab, Kementerian Agama dalam menentukan ketetapan waktu salat ada dua patokan, yang pertama dalam kebenaran syar’i dan kedua kebenaran ilmi,’’ tutur Kasi Kemasjidan, Hisab Rukyat dan Bina Syari’ah Kanwil Kemenag Jatim, A. Fauzi sekaligus yang memimpin kegiatan tersebut.
Lebih jauh ia menjelaskan, konsep kebenaran secara syar’i harus benar, harus bisa dipertanggungjawabkan dan terbuka, dikaji dari berbagai sisi pun hasilnya benar. Sedang kebenaran ilmi harus dibuktikan dengan eksperimen.
“Kalau memang sudah betul nyatanya begitu terbukti ada datanya harus dijadikan dasar,’’ ujarnya memberikan alasan.
Sehingga, lanjut Fauzi, dalam menetapkan suatu hukum tidak ada keraguan dari masyarakat dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Kami harap upaya ini bisa memberikan pencerahan kepada pihak lain yang selama ini menggugat jadwal salat,’’ tukasnya.
Pihaknya, lanjut Fauzi, telah melakukan dua observasi, mulai observasi syafaq merah dan syafaq putih di Pantai Boom Tuban. Kemudian dilanjutkan dengan kecemerlangan langit dan dilanjutkan observasi Fajar Shodiq.
Menurutnya, mulai tahun 2021 ini pihak Kanwil Kemenag Jatim beserta tim melakukan observasi secara rutin. “Jadi seharian bisa penuh mulai observasi hilal sampai gelapnya malam, kemudian kecemerlangan langit dan di akhiri dengan observasi fajar shodiq,’’ serunya.
Mengapa harus ada observasi atau Rukyat Syafaq ? Fauzi menjelaskan, hal itu untuk mengetahui kapan mulainya waktu Isya. Ini menjadi sangat penting waktu Isya itu apakah dengan ketinggian -18 derajat selama ini yang dipakai atau dalam istilah astronominya disebut Astromical Twillight. Satuan lain atau -20.
“Kalau observasi Syafaq dan Fajar Shodiq itu dari Kemenag dan Lembaga Falakiyah PWNU, sedang Lapan kami ajak serta untuk observasi kecemerlangan langit,” tambahnya.
Sementara itu, Kasi Bimais Kemenag Tuban, Mashari, menuturkan pilihan dan keputusan dilakukan observasi di Kabupaten Tuban karena selama ini sudah beberapa kali di Kabupaten Tuban terlihat hilal, baik saat penentuan awal Ramadan, Syawal maupun Dzulhijjah. (set)