Presiden Jokowi yang Tanam Padi, Menkop dan UKM yang Panen

Foto : Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki bersama Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky saat panen padi. (ist)

wartaapa-Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki bersama Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE , Wakil Bupati Tuban Riyadi, Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI), Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, didampingi jajaran Kementerian Koperasi dan UKM serta instansi terkait melaksanakan panen padi di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Tuban, Sabtu (08/07).

Panen tersebut dilaksanakan dalam rangka Hari Ulang Tahun Serikat Petani Indonesia ke-25 dan Hari Koperasi ke-76. Panen dilaksanakan di lahan seluas 1.000 hektare Kawasan Daulat Pangan Serikat Petani Indonesia  yang ditanam bersama Presiden Joko Widodo 6 april lalu yang menggunakan metode agroekologi atau minim penggunaan pupuk kimia.

Melansir tubankab.go.id, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki kepada awak media mengatakan, panen yang dihasilkan biasa mencapai 6 ton. Ini sesuai instruksi presiden, wilayah tersebut juga akan menjadi pilot proyek pertanian model agroekologi dengan penggunaan pupuk organik.  Model pengembangan menggunakan  bisnis koperasi dengan skema yang ditawarkan adalah, dana bergulir koperasi dengan pinjaman KUR untuk biaya tanam.

“1000 hektare yang ada akan jadi lahan untuk pilot project pengembangan agroekologi, dan bisa menciptakan kawasan suplai pangan nasional,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kepastian pasar dan harga terbentuk lewat ekosistem yang dihadirkan oleh program koperasi pertanian model bisnis.

Untuk itu, integrasi dilakukan dengan Kementerian Pertanian, Serikat Petani, dan Kementerian Koperasi dan UKM. Selain itu, juga komitmen dari pemerintah daerah dan petani itu sendiri.

Teten Masduki juga mengingatkan, membangun kelembagaan koperasi harus dengan disiplin dan komitmen, sehingga program dapat berhasil dengan baik.

“Kalau model bisnisnya begini berhasil, Insyaallah tak hanya peningkatan ekonomi petani saja, namun juga mampu penyuplai kebutuhan beras nasional hingga  37 juta ton per tahun, atau 2,5 juta ton per bulan,” jelas Teten.

Di tempat yang sama, Ketua Serikat Petani Indonesia Hendri Saragih mengatakan, sesuai perintah Presiden untuk menghadapi elnino, dan ancaman kekeringan, petani harus segera menanam padi, agar produksi beras tetap aman.

“Hasil dari instruksi tersebut telah dilaksanakan dengan baik oleh petani Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban,” terang Hendri. 

Ia melanjutkan, keberhasilan tanam model agroekologi juga terlihat dari hasil panen yang meningkat,  yaitu dari 5 ton menjadi 6 ton.

Trobosan penggunaan pupuk organik yang diproduksi secara mandiri oleh petani setempat, menjadikan desa tersebut pantas dipilih sebagai pilot project program agroekologi. Lebih lanjut, Hendri perpesan kepada petani soal program  koperasi pertanian dari Kementerian Koperasi dan UKM,  yang harus disambut baik oleh petani setempat.  “Muaranya,  adalah kesejahteraan bagi petani,” tukasnya.

Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan, Pemkab Tuban berkomitmen akan terus mendukung program yang menyejahterakan petani. Seperti program koperasi pertanian yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Menurutnya, program tersebut akan menyelesaikan beberapa persoalan yang ada di bidang pertanian.

“Khususnya permodalan, pupuk, hingga pemasaran akan terselesaikan,” ucap Mas Lindra.

Lindra menambahkan, petani diharapkan bisa  memaknai seluruh kebijakan tersebut dengan melaksanakan program dengan serius. Apalagi, apa yang telah dimulai oleh Presiden 6 April lalu telah menunjukkan keberhasilan,  yaitu dengan meningkatnya produksi panen.

“Pada akhirnya, program ini mengajak petani untuk kembali ke alam. Dan terbukti, jika kita baik memperlakukan alam, ada timbal baliknya, yaitu peningkatan hasil panen menggunakan pupuk organik,” jelentrehnya.

Model agroekologi telah menjadi jawaban dan solusi kongkret atas mulai rusaknya ekosistem sawah,  dan memburuknya kondisi tanah akibat penggunaan pupuk kimia. “Kebijakan tersebut juga sejalan dengan visi-misi yang tengah dijalankan Pemerintah Kabupaten Tuban,  yaitu membangun serta mewujudkan Tuban sejahtera, berkeadilan, berbudaya,  berdaya saing dan berbasis lingkungan melalui ‘Mbangun Deso Noto Kutho’,” tutup Mas Lindra. Usai pelaksanakan panen, rombongan Menteri Koperasi dan UKM, Bupati dan Wakil Bupati menuju Kecamatan Bancar untuk meninjau pabrik tepung tapioka yang ada di sana. (*/set)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *