Siswa Smansa Tuban Mampu Raih Prestasi di Tingkat Internasional

Foto : Siswa SMAN 1 (Smansa) Tuban, Bryan Riconga Panjinata (kiri) saat berpose dengan M. Rafi Edria M (kanan). (ist)

wartaapa.com-Siswa SMAN 1 (Smansa) Tuban, Bryan Riconga Panjinata, meraih medali perunggu pada Asia Pacific Informatics Olympiad (APIO). Sedangkan M Rafi Edria M, terpilih sebagai Duta Anti Narkoba Kabupaten Tuban Tahun 2021. 

Ditemui di kantornya, Kepala SMAN 1 Tuban, Drs. H. Suparlin  M.Ed. mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi siswanya. Selain mengharumkan nama sekolah, prestasi yang diraih di berbagai bidang mampu membanggakan Kabupaten Tuban di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional. 

“Kami selalu mendukung, membimbing, dan mengarahkan siswa untuk meraih prestasi tertingginya,” ungkapnya, Jumat (04/06). 

Selain dua siswa tersebut, banyak siswa Smansa telah berkompetisi di level kabupaten hingga internasional, baik bidang akademis maupun non akademis. Raihan prestasi yang didapatkan mampu memotivasi dan melecutkan semangat siswa lain untuk berprestasi lebih tinggi lagi.

Ia katakan, murid Smansa tidak hanya berasal dari Tuban, tetapi juga dari Kabupaten Lamongan dan Bojonegoro. Proses belajar mengacu pembelajaran nasional dan berbudaya luhur.

Pola pembelajaran menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS), sehingga siswa yang memiliki nilai akademik lebih dari rata-rata temannya dapat lulus lebih cepat. Dari yang semula 6 semester dapat diringkas menjadi 4 semester, tanpa mengurangi materi yang disampaikan.

Alumni Smansa tersebar di berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia. Bahkan, kini telah ada yang menduduki posisi struktural di salah satu universitas ternama di Jawa Timur.

“Smansa Tuban menduduki peringkat pertama se-Karesidenan Bojonegoro berdasarkan penilaian siswa yang diterima di perguruan tinggi tanpa tes,” sambungnya.

Tidak hanya itu, tenaga pengajar terus didorong meningkatkan kreatifitasnya untuk mendidik siswa agar dapat memgembangkan potensi masing-masing. Di masa pandemi Covid-19, pembelajaran dilakukan secara daring tanpa mengurangi bobot materi. 

“Harapannya, siswa dapat terus meningkat prestasi akademis maupun non akademis di berbagai level,” tuturnya.

Sementara itu, peraih medali perunggu APIO, Bryan Riconga Panjinata mengaku bersyukur karena mampu membanggakan orangtuanya dan banyak orang pada gelaran APIO Tahun 2021 yang dihelat pada 22-23 Mei 2021. 

Bryan memperoleh medali perunggu atau peringkat 64 dari 227 peserta yang berasal dari negara-negara di Asia Pacific.

Ketertarikannya di bidang teknologi dan informatika berawal dari rasa ingin tahunya perihal komputer, sistem pemrograman dan sistem koding. 

Bryan mulai mengarahkan minatnya di bidang IT untuk berkompetisi, yang berbuah manis berupa medali emas pada Kompetisi Sain Nasional (KSN) Tahun 2020 dan medali perunggu pada Olimpiade Informatika tingkat Asia Pacific Tahun 2021.

Sebelum mengikuti kompetisi tingkat nasional dan internasional, remaja asal Perum Perbon Raya ini terus berlatih dengan mengerjakan soal dan menambah wawasannya. Sempat stres selama berkompetisi, Bryan menyiasatinya dengan beristirahat sejenak dan memperbanyak doa. 

“Yang penting fokus dan perbanyak doa, jika capek ambil istirahat sebentar,” ujarnya. 

Selain mempersiapkan diri berkompetisi, tanggung jawabnya sebagai siswa tetap dijalankan dengan mengikuti pelajaran di sekolah.

Setelah menyelesaikan kompetisi, Bryan kini tengah menyiapkan diri untuk berkuliah. Prestasi gemilang yang diraih mengantarkannya memperoleh beasiswa penuh dari salah satu universitas ternama di Indonesia. 

“Jangan pernah menyerah, terus berusaha dan tambah wawasan,” kata putra pasangan Tjoeng Panjimawan dan Arlin Damajanti.

Di kesempatan yang sama, Duta Anti Narkoba Kabupaten Tuban Tahun 2021, M. Rafi Edria M. mengatakan motivasi terbesarnya untuk membanggakan orangtua. Di samping itu, dia ingin mengembangkan kemampuannya dan menjadi pemuda yang mempelopori generasi milenial di Bumi Wali agar menghindari penyalahgunaan narkoba.

Sebelum mengikuti seleksi, Rafi menyiapkan fisik dan mentalnya dengan mematangkan materi tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Salah satu memori yang diingatnya selama seleksi adalah kehangatan menjadi keluarga saat karantina.

 “Benar-benar berkesan karena bisa berkumpul bersama siswa lain dari berbagai sekolah di  Tuban,” kata siswa XI IPA 2.

Remaja asal Kelurahan Doromukti ini berusaha membagi waktunya untuk belajar, berorganisasi, dan menjalankan tugas sebagai Duta Anti Narkoba. Bersama BNNK Tuban, dia akan datang ke sekolah dan lembaga untuk mengkampanyekan gerakan anti narkoba. 

“Juga menyosialisaikan program P4GN dan anti narkoba di lingkungan tempat tinggal serta memanfaatkan media sosial,” tandasnya. (set)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *