Suasana Mencekam di Pasar Baru Tuban

wartaapa-Suasana mencekam terasa akibat ratusan kios di Pasar Baru Tuban ludes dilalap si jago merah, Selasa (03/03) malam, sekitar pukul 20.30. Api diduga berasal dari korsleting listrik dari salah satu kios yang ada di tengah pasar.

Pantauan wartawan di lokasi kejadian, api dengan cepat merambat ke segala penjuru bangunan pasar semi permanen yang terletak di Jalan Gajah Mada ini. Petugas pemadaman yang datang ke lokasi kejadian, dibantu warga langsung berusaha memadamkan api. Sejumlah pedagang histeris, melihat kios dan dagangannya ludes terbakar.

Sementara para pedagang yang kiosnya belum terbakar, berusaha menyelamatkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih aman.Petugas kepolisian mencoba menghalau para pedagang yang nekat masuk ke dalam kios terbakar, karena berbahaya.

“Titik api berasal dari salah satu kios yang berada di tengah pasar.Diduga kebakaran ini terjadi akibat korsleting listrik.Sebab, lampu sempat nyala-padam beberapa saat dan kemudian muncul api,’’ cerita Asep, salah satu saksi mata saat diwawancarai watawan di lokasi kejadian.

Sementara itu, puluhan pemadam kebakaran dari BPBD Tuban, Semen Gresik, PLTU dan pemadam kebakaran dari Bojonegoro dikerahkan secara bergantian untuk memadamkan api. Akibat kebakaran ini, hampir seluruh bangunan kios dan los di Pasar Baru Tuban yang jumlahnya ratusan tersebut terbakar. Kendati tak ada korban jiwa, kerugian materi diperkirakan hingga miliaran rupiah.  

Bupati Tuban Fathul Huda yang tiba di lokasi merasa prihatin atas kejadian tersebut. Pihaknya mengaku sudah melakukan segala upaya untuk memadamkan api.

”Pemkab akan melakukan pembersihan di lokasi pasar dan membangunkan kios darurat untuk para pedagang, agar mereka tetap bisa berjualan,’’ janjinya.

Sementara itu, Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono menjelaskan, hingga kini pihaknya belum mengamankan satu pun para penjarah yang diduga menjarah barang-barang milik pedagang. “Sementara kami belum mengamankan, kami hanya minta para pedagang untuk mengevakuasi barang dagangannya yang masih bisa diselamatkan,” ujarnya (es/set)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *