wartaapa-Sedikitnya 15 warga Tuban yang sempat telantar di Kota Cilegon, Banten, akhirnya tiba di Kabupaten Tuban, Minggu (03/05) dini hari. Mereka tiba dengan menggunakan bus yang disediakan Pemkot Cilegon.
Kedatangan mereka diterima langsung oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban di Posko Gugus Tugas, perangkat desa serta keluarga penjemput.
Kepala Kantor Kesbangpol, Didik Purwanto, menjelaskan bahwa warga yang sempat telantar di Cilegon Banten tersebut merupakan warga Tuban yang bekerja di Jambi dalam proyek pemasangan listrik.Tetapi proyek listrik berhenti karena imbas Covid-19. Pada 29 April 2020 mereka pulang ke Tuban menumpang truk dari Jambi sampai Palembang.
“Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan ke Lampung menggunakan mobil boks, namun mereka dimankan dalam operasi penyekatan wilayah di pelabuhan Bakauheni Lampung,” ujar Didik.
Menurut Didik, selama sehari semalam rombongan terkatung-katung di pelabuhan Bakauheni, hingga mereka mendapat tumpangan mobil boks lagi dan berhasil menyeberangi Selat Sunda. Namun, kali ini pekerja asal Tuban kembali diamankan petugas di Pelabuhan Merak-Cilegon Banten.
“Karena ada penerapan PSBB di Cilegon, nasib mereka tidak jelas selama kurang lebih tiga hari, sampai datang bantuan dari Pemkot Cilegon yang sebelumnya mendapat laporan dan berkoordinasi dengan Pemkab Tuban melalui Kesbangpol, BPBD dan Dishub Tuban,” jelasnya.
Mantan Camat Parengan ini menerangkan, saat di Cilegon, salah satu warga dari Kecamatan Kerek menghubungi kepala desa, selanjutnya kepala desa berkoordinasi dengan camat dan melaporkan ke Gugus Tugas Kabupaten. Menerima laporan ini, Tim Gugus Tugas menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dengan Pemkot Cilegon.
“Lima belas warga Tuban tersebut diurus dengan baik dan dapat dipulangkan dengan selamat sampai Tuban. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Cilegon atas bantuan yang telah diberikan,” imbuhnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0811, letkol. Inf. Viliala Romadlon sebagai Wakil Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban meminta kepada seluruh warga yang tiba dari Cilegon, sesampainya di rumah untuk melakukan isolasi mandiri. Dari hasil pemeriksaan memang semua dinyatakan sehat, namun tetap harus menjaga jarak dengan keluarga dan masyarakat.
“Kareba untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Viliala Romadlon menambahkan, sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik dan memberlakukan penyekatan wilayah terutama di kawasan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Kami harap tidak ada lagi kejadian warga terlantar di daerah lain. Oleh karena itu semua masyarakat diimbau dapat menahan diri untuk tidak mudik,’’ terangnya.
Sesampainya di Posko Gugus Tugas, diberlakukan SOP penanganan bagi para pendatang, yaitu dengan pemeriksaan kesehatan seperti suhu tubuh dan tanda gejala Covid-19 seperti batuk, sakit tenggorokan, sesak nafas, pilek, lesu, sakit kepala, tanda pneumonia, diare dan mual (muntah).
Kelima belas orang tersebut juga mendapatkan bantuan sembako. Mereka juga melaksanakan sahur bersama di Posko Gugus Tugas dan selanjutnya pulang ke rumah masing-masing dengan pengawasan petugas dari kecamatan dan desa. Mereka berasal dari Kecamatan Kerek, Tuban, Montong dan Bangilan.(es/set)