wartaapa.com-Polres Tuban gelar analisa dan evaluasi (Anev) tentang strategi pengamanan markas komando (Mako) dalam rangka mengantisipasi ancaman terorisme di Wilayah Hukum Polres Tuban, Senin (05/04).
Kegiatan ini diiawali dengan arahan dari Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono dan pemutaran beberapa cuplikan video tentang serangkaian aksi teror terhadap Mako dan anggota Polri yang pernah terjadi.
Selanjutnya dilakukan pemaparan situasi dan kondisi Mako Polres oleh Kabagops Kompol Budi Santoso dilanjutkan oleh Kasat Lantas AKP Argo Budi Sarwono tentang situasi pos lantas serta masing-masing Kapolsek jajaran menjelaskan situasi dan kondisi serta kekurangan dari Mapolsek masing-masing.
Dalam arahannya AKBP Ruruh Wicaksono menjelaskan maksud kegiatan analisa dan evaluasi tersebut untuk mengetahui sejauh mana Polres Tuban dan jajarannya memiliki kesiapan menghadapi segala bentuk ancaman teror yang terjadi.
“Di samping itu melalui kegiatan ini kita bisa mengetahui hal-hal yang menjadi kekurangan untuk diperbaiki supaya semakin optimal,” jelas Ruruh.
“Para Kapolsek agar berikan edukasi dan pencerahan terkait potensi ancaman terorisme yang semakin dinamis, sehingga paham dan tahu tugas serta perannya saat terjadi ancaman dari kelompok tertentu,” imbuhnya.
Lebih lanjut Kapolres jebolan Akademi Kepolisian Sanika Satyawada 2000 itu mengingatkan para Kapolsek Jajaran terkait pemasangan CCTV di masing-masing Mapolsek.
“Mapolsek yang belum terpasang CCTV silakan dipasang di tempat yang strategis, tempatkan monitor di dekat ruang jaga agar anggota yang jaga bisa memantau lewat monitor, untuk CCTV yang rusak segera perbaiki. Itu sangat membantu mengingat personel jaga sangat terbatas.Tolong setelah ini buat Standart Operasional Prosedure (SOP) yang baku dan berkelanjutan,” tegas Ruruh.
Pada akhir arahannya AKBP Ruruh berpesan kepada Kapolsek jajaran terkait kelayakan sarana dan prasarana serta kesiapsiagaan anggota di masing-masing Polsek.
“Pesan saya tingkatkan kemampuan personel, baik bela diri maupun penggunaan senjata api. Cek lagi kelayakan sarana dan prasarana yang ada, terapkan SOP terhadap tamu, yang terpenting adalah kesiapsiagaan anggota setiap saat. Anggota harus diingatkan terus bahwa ancaman teror ini tidak akan selesai,” pungkas Kapolres kelahiran Ngawi itu. (*/set)