wartaapa-Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemerintah Provinsi Jawa Timur Setiajit, sangat menaruh perhatian pada Kabupaten Tuban. Setidaknya hal itu dia tunjukkan saat berkunjung ke Kantor BLK Tuban, menyusul akan dibangunnya mega proyek kilang minyak.
‘Saya tidak ingin warga Tuban hanya jadi penonton. Saya ingin mereka siap menyambut industrialisasi itu,’’ terang Setiajit saat berkunjung ke Balai Latihan Kerja (BLK) Tuban, Kamis (13/02).
Sebagai Koordinator Satgas Percepatan Kesempatan Berusaha Bidang Infrastruktur di Jawa Timur, Setiajit bertanggungjawab sepenuhnya untuk membuka peluang usaha di semua sektor, termasuk masuknya investor di bidang Migas.
“Setelah proyek masuk, tentu salah satunya tenaga kerja yang dibutuhkan. Nah, masyarakat Tuban harus siap berkompetisi,’’ imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjut Setiajit, selain memiliki pendidikan formal, pendidikan informal juga berperan penting dalam menyosong industrialisasi.
‘’Dengan melihat di BLK ini, saya akan tahu apakah warga menjadi terampil atau tidak, sudah siap atau tidak. Kan Kantor BLK merupakan pusat keterampilan,’’ terang pria asal Merakurak ini.
Lebih jauh dia menjelaskan, jika belum ada program untuk menyiapkan keterampilan warga yang sesuai kebutuhan proyek kilang, maka harus disiapkan lebih dulu programnya. “Pun sarana dan prasarananya,’’ jelasnya.
Guna mengembangkan BLK, Setiajit menjelaskan bahwa BLK akan menerima kucuran dana dari APBN sebesar Rp 100,9 miliar.“Dana tersebut digunakan untuk membangun sarana dan prasarana,’’ akunya.
Sementara itu, Kepala UPT BLK Tuban Siswanto mengatakan, pihaknya sudah membekali skill warga. Di antaranya adalah kemampuan welding, plumping (pemipaan), termasuk overhead dan pengelasan di bawah laut.
“Kami sudah menghasilkan tenaga terampil sebanyak 271 orang pada 2019. Banyak yang sudah diterima bekerja di Pertamina, di antaranya tenaga satpam 31 orang, HSE K3 sebanyak 10 orang dan sisanya K3 dasar,’’ jelentrehnya. (es/set)
