wartaapa.com-Ada sebuah tempat wisata di KabupatenTuban yang lepas dari pantauan masyarakat Tuban. Wisata Kedung Sari (WKS) namanya. Objek wisata yang berada di Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban ini menyuguhkan panorama Alam di tengah kebun sagu dan aliran sungai Srunggo.
WKS merupakan tempat wisata alam yang nyaman, rindang serta asri. Lokasi ini sangat tepat untuk menghilangkan rasa jenuh dan penat setelah beraktivitas sehari-hari. Para wisatawan atau pengunjung dimanjakan dengan pemandangan hijau daun pohon sagu dan jernihnya air yang mengalir di sepanjang sungai. Pemandangan ini terasa indah karena terdapat sejumlah ikan di sungai air tawar.
Tak hanya itu, spot lain yang tidak kalah menariknya adalah spot swafoto. Para pengunjung bisa mengambil objek foto khas wisata alam tersebut untuk kebutuhan update status di media sosial.
Selain itu, juga terdapat gazebo untuk beristirahat dan warung yang berjejer di sekitar tempat wisata. Tempat tersebut sengaja disediakan untuk para wisatawan agar bisa bersantai dan menikmati kuliner yang ada di wisata setempat.
Untuk bisa memasuki lokasi WKS, para wisatawan hanya dikenakan tarif parkir sebesar Rp 2.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 5.000 untuk kendaraan roda empat.
Pengelola Tempat Wisata Kedung Sari, Ismuji saat ditemui awak media di lokasi mengatakan awalnya pada tahun 2019, ia melihat ada potensi kawasaan seluas satu hektare untuk dijadikan tempat wisata. Akhirnya, ia bersama warga setempat mencoba mengembangkannya dengan dana swadaya.
“Memang WKS masih sederhana, dan saya bersama teman-teman ingin terus mengembangkannya agar lebih menarik lagi,’’ tutur Ismuji, Kamis (24/02).
Ia melanjutkan, pihaknya ingin menambah sarana bermain untuk anak-anak, seperti outbound dan wisata telusur sungai. “Memang perlu sarana dan prasarana lagi untuk menarik pengunjung,’’ jelasnya.
Pengelolaan tempat wisata tersebut mendapatkan dukungan sepenuhnya dari Forum Masyarakat Kokoh (FMK) bentukan PT Semen Indonesia. Ketua FMK Subakir saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya selalu menjadi mitra perusahaan dalam membangun dan mengembangkan sumber daya masyarakat (baik sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya pendukung).
“Kami sebagai mitra berupaya meningkatkan keberdayaan, serta kemandirian masyarakat sebagai prasyarat terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, khususnya sekitar perusahaan,’’ terang Subakir.
Ia mengaku sangat berterimakasih kepada PT Semen Indonesia yang mampu memberikan dana CSR untuk mengembangkan WKS. Sebab, melalui dana CSR sarana dan prasarana bisa berdiri, seperti gapura, taman, jembatan, toilet dan lain-lain.
Dengan adanya wisata dan bantuan CSR ini, Ia berharap mampu memberikan warna tersendiri di dunia pariwisata umumnya di Kabupaten Tuban, khususnya wisata alam yang lebih menonjolkan pada kearifan lokal dan kekayaan alamnya, seperti WKS. “Setidaknya dengan adanya wisata ini bisa meningkatkan kesejahteraan warga dan memulihkan perekonomian akibat pandemi Covid-19,’’ pungkasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Senior Comdev Officer SIG Pabrik Tuban Siswanto, ST mengatakan, sedikitnya terdapat 143 program pada 2021 yang di-support oleh CSR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban. Program tersebut, ujar Siswanto, terbagi dalam beberapa klaster, antara lain klaster kambing, unggas, ikan, konveksi, usaha kreatif, irigasi, kebun, kuliner dan wisata. “Menelan dana sekitar Rp 7 miliar untuk 26 desa dan 3 kecamatan,’’ imbuhnya.
Ia berharap masyarakat atau TPK yang mengerjakan program ini sungguh-sungguh dan berkelanjutan, bukan hanya pelaksanaan sesaat atau jangka pendek, tetapi dapat tumbuh dan mandiri.
“Kami harap program ini berkelanjutan serta memberikan manfaat nyata bagi peningkatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Tuban dan yang paling penting, perusahaan terus bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat,’’ tutup Siswanto. (set)