Air Bengawan Solo Meluap, Personel BPBD Siaga

Foto : Petugas BPBD Tuban saat pantau air Begawan Solo yang sempat meluap hingga ke pemukiman warga. (ist)

wartaapa-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban bergerak cepat tangani banjir luapan Bengawan Solo sejak Sabtu lalu. Personel BPBD memastikan kondisi warga terdampak luapan Bengawan Solo pada 12 desa di 4 kecamatan yang berada di tepian sungai.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji menyatakan tinggi muka air Bengawan Solo sudah menunjukan di level Siaga Hijau dan menunjukkan tren penurunan. Meski demikian, personel BPBD Tuban bersama pihak kecamatan, kepala desa dan perangkat desa setempat intens melakukan pengecekan ke lokasi luapan air dari sungai terpanjang di pulau Jawa ini.

“Kami mengimbau warga tetap waspada dan mematuhi arahan dari perangkat desa dan BPBD Tuban,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu (19/02), seperti yang dirilis Media Center Tuban.

Sudarmaji menjelaskan selain intensitas hujan yang tinggi, kenaikan debit air sungai tersebut di wilayah Kabupaten Tuban karena dibukanya spillway (saluran pelimpah) Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri. Akibatnya, beberapa rumah warga yang berada di tepian sungai tergenang air luapan.

Kendati begitu, sampai saat berita ini ditulis warga masih menetap di dalam rumah dan belum ada yang mengungsi. “Personel BPBD sudah disiagakan sejak adanya informasi dibukanya saluran Waduk Gajah Mungkur sejak seminggu yang lalu,” sambungnya.

Personel BPBD disiagakan guna mengantisipasi adanya peningkatan status sehingga bisa segera diambil tindakan tanggap darurat.

Adapun wilayah terdampak luapan Bengawan Solo, yaitu Kecamatan Soko di Desa Menilo, Sandingrowo, Glagahsari dan Kenongosari. Di Kecamatan Rengel, yaitu Desa Karangtinoto, Kanorejo, Ngadirejo,dan Sawahan. Wilayah Kecamatan Widang, yaitu Desa Patihan, Desa Ngadipuro dan Desa Simorejo. Di Kecamatan Plumpang, yaitu desa Kebomlati. Luapan Bengawan Solo menggenangi 16 rumah warga. Banjir juga merendam area persawahan dan kebun warga tergenang hingga mencapai 327 hektare. Di beberapa desa banjir juga mengganggu aktivitas warga karena jalan lingkungan dan jalan poros tergenang dengan ketinggian 20-30 cm. (*/set)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *