Mahasiswa DKV UPN Veteran Jatim Berikan Sorotan Baru pada Batik Banyu Urip dengan Standar Grafis yang Mengangkat Citra UMKM Surabaya

Foto : Para mahasiswi magang jurusan DKV UPN Veteran Surabaya. (dominique)

wartaapa-Sukses membawa sentuhan kreativitas dan inovasi, mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur telah berhasil mengangkat citra positif UMKM Surabaya, khususnya Batik Banyu Urip.

Dalam sebuah proyek kolaboratif yang menarik, mereka tidak hanya fokus pada desain logo, tetapi juga menghadirkan standar manual grafis yang komprehensif.

Batik Banyu Urip, sebagai perwakilan gemilang UMKM Surabaya di bidang fashion sejak tahun 2010, kini merasakan dampak positif dari langkah-langkah inovatif yang diterapkan oleh mahasiswa DKV UPN Veteran Jatim. Ibu Nansih, pendiri Batik Banyu Urip, memberikan apresiasi atas kontribusi luar biasa yang diberikan oleh mahasiswa dalam membangun citra dan merek usahanya.

Inovasi utama proyek ini adalah pengembangan standar manual grafis yang lengkap. Dokumen ini tidak hanya mengatur penggunaan logo Batik Banyu Urip, tetapi juga menyediakan panduan tentang penggunaan warna, tipografi, dan elemen desain lainnya. Dengan adanya standar manual ini, diharapkan citra dan identitas merek Batik Banyu Urip dapat terjaga dengan konsisten, baik dalam komunikasi daring maupun luring.

Pentingnya branding juga tercermin dalam pemberian merchandise kreatif oleh mahasiswa DKV UPN Veteran Jatim. Mulai dari paper bag, box, banner, hingga mug dan stiker, semua dirancang dengan kecerdasan desain untuk tidak hanya mempromosikan, tetapi juga meningkatkan kesan positif terhadap Batik Banyu Urip. Pemberian merchandise ini diharapkan dapat memperkuat kesan brand awareness di kalangan konsumen.

Batik Jumput Banyu Urip, salah satu produk andalan, menjadi fokus utama proyek ini. Teknik ikat celup yang menciptakan gradasi warna yang memikat memberikan sentuhan modern pada batik ini, sementara tetap mempertahankan keindahan motif tradisional. Teknik celup rintang, dengan menggunakan tali untuk mengikat bagian tertentu pada kain, menciptakan motif unik yang memikat hati.

Proses pembuatan Batik Banyu Urip juga mencerminkan kualitas tinggi, dengan penggunaan bahan dasar katun sebagai fondasi utama. Pemilihan bahan ini bukan hanya sekadar estetika, melainkan juga untuk menjamin kepuasan pelanggan melalui produk yang tahan lama dan berkualitas.

Kesuksesan kolaborasi erat antara mahasiswa DKV UPN Veteran Jatim dan Batik Banyu Urip bukan hanya memberikan keuntungan bagi UMKM tersebut, tetapi juga menjadi inspirasi bagi UMKM Surabaya lainnya untuk meningkatkan kualitas branding dan inovasi produk. Keberhasilan ini membuktikan bahwa sinergi positif antara dunia pendidikan tinggi dan sektor bisnis lokal dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkesinambungan.

Penulis :  Tanjung Prihandarini, Domenique Issabell N.S, Shabrina Aulia Putri, Haya Salsabil, Zakkiya Fauzia, Dewi Kirana, Zahra rizky nabilla, Rachel Jihan Al Jauza, Sarah Nafila R

Pos terkait