Pentingnya Akselerasi Tanam Pasca Panen

wartaapa-Percepatan tanam pasca panen sangat penting untuk mengejar sisa air yang tersedia. Terlebih, berdasarkan prakiraan BMKG akan terjadi kemarau panjang, serta Organisasi Pangan Dunia (FAO) juga memperkirakan akan terjadi krisis pangan global.

Penegasan tersebut disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo  saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Tuban, Jumat (26/06).

Rombongan Mentan disambut Bupati Tuban, Fathul Huda, guna menyaksikan akselerasi pertanian percepatan tanam padi pasca panen di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Tuban.

Menurut Syahrul, diperlukan akselerasi dari pemerintah daerah untuk mendorong petani mempercepat penamaan kembali pasca panen. Selain itu,  dilakukan fasilitasi sarana prasarana penunjang pertanian lainnya, tersedianya bibit, perairan dan teknologi pertanian terbaru.

Lebih jauh dia menjelaskan, Kabupaten Tuban memiliki kualifikasi “sangat prima” untuk menjadi percontohan pertanian di Jawa Timur dan nasional. Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan kepada petani lebih dari Rp. 200 miliar. “Jumlah ini akan terus ditingkatkan untuk menunjang peningkatan sektor pertanian,” imbuhnya.

Sektor pertanian, lanjut Syahrul, juga diarahkan berbasis korporasi hulu hilir. Sehingga, petani tidak lagi menjual gabah namun dapat diolah menjadi beras premium untuk langsung dijual. Kabupaten Tuban juga berpotensi untuk memiliki lokasi pengembangan bibit berkualitas.

Dia menambahkan, pemerintah daerah diminta ikut mengambil peran dalam pengelolaan pasca panen lebih baik. Salah satunya, menjaga stabilitas harga ketika panen dan pasca panen.  

“Ini agar harga hasil pertanian tidak di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP),’’ tuturnya.

Selain sektor pertanian, lanjut Mentan, wilayah di Jawa Timur yang memenuhi kriteria dapat dikembangkan menjadi sentra perkebunan dan peternakan. Langkah ini untuk menunjang ketersediaan bahan pangan, tidak hanya bahan primer, tapi juga daging, sayur dan buah.

Pada masa pandemi Covid-19, Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini mengajak masyarakat menaati protokol kesehatan dalam beraktivitas. Sejumlah penyesuaian perlu dilakukan agar sektor pertanian terus berjalan.

“Di masa pandemi Covid-19, hanya sektor pertanian yang tetap eksis. Kita harus menjadi pemenang. Jangan sampai ada masyarakat kabupaten Tuban, Jatim, bangsa Indonesia yang kelaparan hanya karena Covid-19,” pungkasnya. (es/set)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *