PWI Tuban Gelar Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian, Ini Tujuannya

Foto : Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jatim, Machmud Suhermono (membelakangi kamera) saat memberikan materi kepada anggota PWI Tuban. (ist)

wartaapa-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tuban menggelar Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) kepada seluruh wartawan yang menjadi anggotanya, Rabu (21/09). Kegiatan ini digelar untuk mengetahui pentingnya peran dan fungsi jurnalis, baik dalam memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat maupun kontrol sosial.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRD, Miyadi, perwakilan Kejaksaan Negeri Tuban, Perwakilan Polres Tuban dan Perwakilan Kodim 0811.

Ketua PWI Tuban, Suwandi dalam sambutannya mengatakan, OKK merupakan sebuah kegiatan yang perlu diikuti oleh anggota PWI, terutama bagi calon anggota. Sementara bagi yang sudah menjadi anggota, OKK ialah bagian dari kegiatan refreshing materi dan pengetahuan tentang kewartawanan dan mekanisme kejurnalistikan.

“Selain me-refresh pengetahuan, OKK ini juga bagian dari peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi wartawan agar semakin unggul. Khususnya kepada semua anggota PWI,” ujar Suwandi.

Menurut Suwandi, OKK ini digelar sesuai dan mengacu pada regulasi dari PWI Pusat. Untuk itu, pentingnya profesi wartawan terbesar di bawah naungan Dewan Pers sejatinya perlu terus ditingkatkan. Hal ini tentu demi mewujudkan dan menjalankan fungsi dan tugas pers secara kompeten dan profesional dimata publik.

Ia berharap, kegiatan ini bisa menjadikan PWI Tuban kian maju serta berdaya saing di dunia kejurnalistikan. Dengan OKK, lanjutnya, nantinya seluruh SDM yang ada di dalam PWI bisa menjadi kompeten dan menjalan tugas-tugas jurnalistik dengan benar dan tetap menjaga marwah jurnalis.

“Wartawan itu memiliki tugas dan fungsi menyampaikan informasi yang benar dan baik kepada masyarakat tanpa menghilangkan fungsi kontrol sosial dan tetap mengedepankan profesionalisme,” ungkap Suwandi.

Kegiatan OKK yang diikuti sebanyak 22 wartawan, baik dari pengurus maupun anggota yang tergabung dalam organisasi PWI Tuban tersebut, lanjut Suwandi, dapat digunakan untuk menunjang kegiatan yang lebih tinggi, yakni Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan oleh Dewan Pers.

Hal ini, tukas Suwandi, sangatlah diperlukan bagi seorang yang berprofesi sebagai wartawan, karena di era digitalisasi tentu wajib hukumnya mengetahui tentang tata tertib kewartawanan dan menerapkan kode etik jurnalistik dalam menjalankan tugas peliputan sehari-hari.

“Selain kode etik jurnalistik, wartawan juga harus memiliki pengetahuan tentang kewartawanan. Sehingga adanya kegiatan OKK ini bisa menjadi bekal seorang wartawan menuju ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu Uji Kompetensi Wartawan,” jelasnya.

Pada OKK ini, para pelaku pers di Bumi Ronggolawe juga dibimbing tentang tata cara berperilaku sebagai se orang awak media, seperti keberimbangan dalam pembuatan berita, tidak mencampur antara fakta dan opini, menghakimi, melindungi hak narasumber, tidak menyebutkan identitas korban di bawah umur dan dugaan kekerasan seksual, serta peningkatan profesionalime wartawan.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan agar wartawan, khususnya anggota PWI Tuban bisa menerapkan apa yang ada pada Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga PWI dan menjalankan tugasnya sesuai kode perilaku wartawan,” pintanya.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Kehormatan PWI Jatim, Djoko Tetuko menjelaskan, seorang pers harus memiliki dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik saat menjalankan aktivitas produksi berita sesuai dengan Undang-Undang Pers.

Ia menjelaskan, seseorang bisa dikatakan sebagai wartawan ketiak ia bisa menjalankan fungsinya sebagai fungsi kontrol. Bukan mereka yang hari ini berprofesi melakukan peliputan, kemudian besok atau di lain waktu beraktivitas sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun advokat.

“Wartawan harus berpedoman sesuai Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Hati-hati dalam melakukan peliputan dan jangan sekali-kali menyatukan antara opini dengan fakta,” tegas Djoko Tetuko.

Sementara itu, Ketua DPRD Tuban, Miyadi sangat mengapresiasi kegiatan OKK yang dilakukan seluruh wartawan yang tergabung di PWI Tuban. Hal ini penting dalam mendidik dan menggembleng ulang apa yang seharusnya dijalankan oleh awak media.

“Semoga dengan adanya OKK ini mampu membuat wartawan semakin baik dalam membuat karya jurnalistik, edukatif dan profesional saat menjalankan aktivitasnya,” pungkasnya. (*/set).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *