wartaapa.com-Kawasan lahan pascatambang tanah liat milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Pabrik Tuban di Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak, dimanfaatkan menjadi area perkebunan.
Lahan seluas 2 hektare ini sejak April 2019 diserahkan 17 petani yang tergabung dalam Koperasi Petani Green Belt SIG untuk dikelola atau ditanami sebanyak 3.000 pohon pisang cavendish.
Salah satu petani green belt asal Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Tuban, Wihadi mengatakan bahwa sejak ditanam hingga saat ini dirinya beserta petani green belt telah melakukan 10 kali panen.
“Setiap kali panen mampu menghasilkan 100 tandan pisang senilai Rp. 5 juta. Pisang tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasar di Kabupaten Tuban dan pemesanan dari luar kota,’’ akunya, Kamis (10/09).
Program perkebunan pisang cavendish ini, terang Wihadi, sangat bermanfaat bagi petani green belt, karena dapat menambah penghasilan keluarga. Saat ini, pisang yang kami budidaya telah rutin berbuah, perawatannya pun mudah. Selain itu, SIG juga terus memberikan pendampingan agar para petani memperoleh hasil maksimal.
“Perusahaan juga membantu proses distribusi dan penjualan melalui Koperasi Petani Green Belt, sehingga kami tidak lagi kesulitan untuk pemasarannya,” imbuhnya.
Sementara itu General Manager of CSR SIG, Edy Saraya mengatakan, pemanfaatan kawasan lahan pascatambang tanah liat menjadi perkebunan pisang cavendish ini merupakan salah satu upaya untuk membantu petani yang memiliki keterbatasan lahan garapan.
Menurt Edy, selain digunakan untuk perkebunan pisang cavendish, lahan pascatambang tanah liat Pabrik Tuban sedang dikembangkan menjadi kawasan Ecopark, saat ini juga sedang dibudidayakan berbagai tanaman lainnya, seperti anggur, klengkeng, avokad, dan berbagai tanaman lainnya.
“Nantinya juga akan dilengkapi berbagai sarana dan prasarana camping ground, arena pancing, sentra kuliner dan peternakan kambing, sehingga bisa menjadi tempat wisata edukasi bagi masyarakat,” ungkap Edy Saraya. (es/set)