SDN Kebonsari 2 Tuban Gagas Kegiatan Bertemakan Budaya, Ini Namanya

Foto : Siswa SDN Kebonsari 2 saat kenakan pakaian adat Jawa setiap hari Kamis. (ist)

wartaapa-Menyandang status Sekolah Penggerak, SDN Kebonsari 2 Tuban berinovasi dengan menggagas kegiatan bertemakan Kamis Budaya Kesenian Jawa (Kabud Senja) di sekolah setempat, Kamis (26/10).

Melansir laman tubankab, kegiatan yang baru pertama kali digelar ini selaras dengan Kurikulum Merdeka berkaitan dengan pengamalan nilai Pancasila dan Kebhinekaan.

Plt. Kepala SDN Kebonsari 2 Tuban, Muhammad Ghozi, S.Pd., mengungkapkan penyelenggaraan Kabud Senja dimaksudkan untuk mengenalkan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Jawa. Kegiatan Kabud Senja dikemas dengan menampilkan guru dan siswa menggunakan pakaian adat Jawa. “Rencananya, Kabud Senja akan digelar satu bulan sekali di hari Kamis pada minggu terakhir,” ungkapnya.

Pada kegiatan Kabud Senja, lanjut Ghozi, siswa dikenalkan budaya Jawa, mulai dari pakaian adat, kesenian, kuliner, dan nilai adab pada budaya Jawa. Sehingga kebudayaan Jawa yang kental akan sopan santun, berbudi pekerti luhur dapat terwariskan ke generasi penerus. Harapannya, anak-anak dapat menerapkan nilai luhur budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.

“Fokus pada tahap awal ini adalah kebudayaan asli Kabupaten Tuban,” tuturnya.

Ghozi menjelaskan pihaknya akan mengembangkan Kabud Senja dengan tema yang beragam. Ke depannya, siswa juga akan dikenalkan dengan budaya Nusantara yang lain. Tujuannya, mampu membentuk karakter anak yang menjunjung tinggi sikap toleransi dan menghargai keberagaman bangsa Indonesia.

“Meskipun mengusung nama budaya Jawa, namun tetap dikenalkan dan menghargai kebhinekaan di negara Indonesia,” sambungnya.

Menyoal repson wali murid, Ghozi mengatakan pihak sekolah terbuka menerima saran dan masukan. Pada awal pengenalan Kabud Senja, tidak sedikit wali murid yang bingung dan bertanya perihal teknis penyelenggaran. Pihak sekolah terus memberikan pemahaman, sehingga wali murid bisa paham dan mendukung kegiatan ini.

“Bahkan banyak wali murid yang ikut menggunakan pakaian Jawa, seperti kebaya Jawa saat mengantar anaknya,” ujarnya. (*/set)

Pos terkait