wartaapa.com-Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Pusat melakukan kunjungan ke Kabupaten Tuban, Jumat (07/05).
Kunjungan Tim Pakar Satgas Covid-19 Pusat diterima langsung Sekda Tuban Budi Wiyana bersama Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono, Dandim 0811/Tuban, Letkol Inf Viliala Romadhon; dan tim Satgas Covid-19 Kabupaten Tuban.
Bertempat di ruang rapat Dandang Wacana Setda Tuban, Tim Pakar Satgas Covid-19 Pusat berdiskusi terkait pelaksanaan kajian operasional penguatan/pembentukan Posko di 128 Kota/Kabupaten Tuban di wilayah PPKM Mikro meliputi 7 Provinsi Jawa-Bali.
Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 Pusat Jawa Timur 3, Diana menyampaikan kunjungan kali ini dimaksudkan menguatkan koordinasi dan sinkronisasi program penanganan Covid-19 di 7 provinsi Jawa dan Bali. Mengingat sejumlah wilayah di Jawa dan Bali memiliki tren kenaikan kasus Covid-19 dan penanganannya.
Di samping itu, lanjut Diana, memberikan pendampingan penguatan/pembentukan posko, identifikasi situasi dan kendala operasional Satgas Covid-19 tingkat kabupaten/kota. Hasil dari pertemuan ini nantinya akan ditindaklanjuti guna mengoptimalkan penanganan Covid-19.
“Harapannya, dapat menjadi percontohan daerah lain terkait penanganan Covid-19,” ungkapnya.
Selain memberikan sejumlah rekomendasi, Satgas Covid-19 pusat meminta masukan dan saran dari pemerintah daerah agar penanganan Covid-19 dapat berjalan dengan optimal.
Diana menjelaskan jelang libur Lebaran perlu diwaspadai lonjakan mobilitas warga. Salah satunya kepulangan buruh migran harus ditangani dengan cermat.
Karenanya, tukas Diana, perlu disiapkan Posko dan tempat karantina bagi pendatang. Juga diperlukan pos-pos penyekatan di perbatasan tiap daerah.
Selain itu, perlu diwaspadai kerumunan warga di sejumlah pusat perbelanjaan, tempat wisata maupun titik keramaian lain.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan keagamaan, lanjut Diana, Pemerintah Daerah bersama pemangku kebijakan lain diharapkan memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pencegahan dan penanganan Covid-19.
“Masyarakat diimbau agar terlibat upaya pencegahan Covid-19 dengan berdisiplin protokol kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, Sekda Tuban Budi Wiyana mengungkapkan penerapan PPKM Mikro membawa dampak positif pada penanganan Covid-19.
Dengan diberlakukannya PPKM Mikro, penambahan kasus positif dan angka kematian menurun, sedangkan angka kesembuhan mengalami kenaikan. Implikasi lain, yaitu mengantarkan Kabupaten Tuban Zona Kuning selama 3 minggu.
“Namun, saat ini kembali masuk Zona Oranye. Salah satu faktor penyebabnya adalah kejenuhan warga menerapkan protokol kesehatan,” terangnya.
Pemkab Tuban bersama instansi terkait akan segera menetapkan sejumlah langkah-langkah yang diperlukan.
Selain menerapkan PPKM Mikro, lanjut Sekda, Pemkab bersama instansi terkait intens melakukan sosialisasi, edukasi, dan penertiban kaitannya disiplin protokol Kesehatan.
Penanganan Covid-19 melibatkan lintas sektor, antara lain Pemkab Tuban, Polisi, TNI, Tokoh Agama dan masyarakat. Juga dibentuk Kampung/Desa Tangguh dan Posko PPKM Mikro di tiap desa dan kelurahan.
Sekda mengatakan Pemkab Tuban juga telah melakukan vaksinasi Covid-19 tahap 1 dan 2, dan vaksinasi untuk kelompok lansia. Saat ini, jumlah penduduk yang divaksin mencapai 21,13 persen.
Adapun rincian vaksinasi, yaitu Tahap Pertama (Fasyankes) dosis ke-1 mencapai 4.205 orang dan dosis ke-2 mencapai 4.079 orang. Tahap Kedua (Pelayan Publik) dosis ke-1 sebanyak 20.088 orang dan dosis ke-2 sebanyak 17.663 orang. Kelompok lansia dosis ke-1 sebanyak 1.686 orang dan dosis ke-2 sebanyak 682 orang.
Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono menambahkan personel polisi bersinergi dengan TNI dan Pemkab Tuban intens berkoordinasi. Sejumlah tindakan telah dilakukan antara lain penertiban dan penegakan disiplin protokol kesehatan.
“Kami melakukan penegakan hukum bagi pelanggar prokes, salah satunya kasus oknum warga yang melakukan perebutan paksa jenazah Covid-19 sudah dituntaskan,” tegasnya.
Upaya tersebut dilakukan untuk memberi efek jera bagi pelaku sekaligus mengedukasi masyarakat.
Kapolres Tuban mengatakan personel gabungan tiap hari berkeliling hingga ke tingkat RT, RW dan pasar untuk mengedukasi warga.
“Tujuannya, agar kesadaran masyarakat tetap terjaga dan terus berdisiplin menerapkan protokol kesehatan. Personel gabungan juga tergabung pada Kampung/Desa Tangguh dan Posko PPKM Mikro,” pungkasnya. (set)