Wabup : Jangan Paranoid Sikapi Covid-19

wartaapa-Pemkab Tuban mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menyikapi pandemi Covid-19. Terlebih, bagi wilayah desa maupun kelurahan yang padat penduduk. Namun, peningkatan kewaspadaan tersebut, tidak berwujud sikap paranoid atau ketakutan berlebihan.

“Jika terlalu paranoid akan menyebabkan imunitas menurun. Karenanya, harus saling mengingatkan dan peduli satu dengan yang lain,’’ kata Wabup Tuban Noor Nahar Hussein saat memberi pembinaan Kelurahan Tangguh Bencana di Balai Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Senin (20/07).

Bacaan Lainnya

Kelurahan Karang, sebut Noor, merupakan salah satu wilayah padat penduduk dengan latar belakang yang beragam. Lokasinya yang berada dekat pusat Kota Tuban menjadikan mobilitas penduduknya cukup tinggi.

Lebih Jauh Wabup menjelaskan, ketika terdapat warga yang terpapar virus Corona, masyarakat tidak perlu mengucilkannya. Justru sebaliknya, lingkungan sekitar warga tersebut hendaknya mendukung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Protokol kesehatan yang ditetapkan dimaksudkan untuk melindungi diri dan orang lain agar terhindar dan memutuskan penyebaran Covid-19,” jelasnya.  

Di samping itu, sambung Noor, Gugus Tugas tingkat kelurahan bersama anggota Kelurahan Tangguh Bencana saling bersinergi memberi pendampingan dan edukasi ke masyarakat.

Ia menambahkan, jumlah warga Jawa Timur yang terpapar Covid-19 cukup banyak, bahkan tertinggi nasional. Tercatat hingga 19 Juli 2020, jumlah pasien terkonfirmasi positif di Jawa Timur sebanyak 18.308 orang. Rincian 9.342 pasien dinyatakan sembuh, 7.565 pasien dalam perawatan,  dan 1.401 pasien meninggal.

Sedangkan, di Kabupaten Tuban jumlah warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 168 orang. Rinciannya, sebanyak 72 pasien dinyatakan sembuh, 82 pasien dalam perawatan, dan 14 pasien meninggal dunia.

Wabup Tuban, dua periode ini menegaskan, agar masyarakat berhati-hati serta mematuhi protokol kesehatan ketika berkegiatan di luar rumah. Harus ekstra hati-hati terutama ketika berada di wilayah episentrum penyebaran Covid-19, seperti di Surabaya, Sidoarjo, maupun Gresik. (es/set)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *