wartaapa-Pada pertengahan 2019 silam, para petani di kawasan Green Belt PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban mulai memetik hasil panen pisang Cavendish. Ini merupakan panen perdana yang mampu menghasilkan 102 tandan pisang.
Awalnya, para petani yang memanfaatkan lahan bekas tambang tanah liat di Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak hanya menanam pisang Cavendish sebanyak 3.000 pohon. Lahan tersebut dikelola oleh 17 petani Green Belt binaan SIG Pabrik Tuban. Namun, kini telah berkembang sangat pesat dan bisa dinikmati para petani setempat.
“Kami sudah dapat rasakan hasilnya, kalau dinominalkan hasil panennya sekitar Rp. 4 jutaan,” terang Badrus Soleh, salah seorang petani Green Belt saat ditemui wartawan di sela panen pisang miliknya, Senin (13/07).
Menurut Soleh, untuk merawat pohon pisang tidak terlalu sulit karena SIG sangat mendukung.Terlebih ada pendamping yang mau memberikan pendampingan agar para petani memperoleh hasil maksimal. Bahkan, SIG juga siap membantu pendistribusian dan penjualannya.
“Kami tak perlu khawatir, karena penjualannya sangat mudah. Ada koperasi petani Green Belt, sudah ada yang mengurus atau mengatur,” imbuhnya.
Sementara itu, GM of Corporate Communication PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Fardhi Sjahrul Ade menjelaskan, sekitar 17,5 hektare lahan pasca tambang tanah liat Tlogowaru digunakan untuk perkebunan pisang Cavendish. Selain itu, juga akan dikembangkan berbagai tanaman lainnya, seperti anggur, klengkeng, alpukat, dan berbagai tanaman lainnya.
“Nantinya di tempat itu akan digunakan peternakan kambing dan berbagai sarana dan prasarana camping ground. Sehingga, bisa menjadi tempat wisata edukasi bagi masyarakat,” ungkapnya.
Nantinya, lanjut Fardhi, tempat tersebut akan dikelola oleh masyarakat sekitar perusahaan. Sehingga, bisa menjadi tambahan penghasilan atau sumber ekonomi masyarakat, agar mereka bisa sejahtera.
“Kami harap kerjasama dan dukungannya, agar bisa menjadi sumber ekonomi untuk masyarakat sekitar perusahaan,” harapnya. (es/set)